Selasa, 14 Oktober 2014

Jangan remehkan yang lebih kecil

Ada seorang anak berusia 10 tahun memasuki kedai Bubur Ayam dan duduk di meja. Seorang pelayan menaruh segelas air di depannya.
"Berapa bubur ayam specialnya Tante ?"
"15.000" jawab pelayan.
Anak kecil menarik tangannya dari sakunya dan mulai menghitung uang receh hasil tabungan nya
"Kalau bubur ayam biasa berapa Tante ?" Tanyanya.
"10.000," jawabny ketus.

Beberapa orang kini sudah mulai menunggu dimeja lainnya menunggu dilayani dan kini ia tampak mulai tidak sabar dan kesal..
karena si anak masih saja menghitung uang receh nya
Setelah berfikir lumayan lama ia berkata. "Saya pesen bubur ayam biasa aja Tante,"
Pelayan kemudian membawa Bubur Ayam pesanan nya, dan menempatkan tagihan di atas meja dan berjalan pergi tanpa sepatah katapun. Anak itu segera memakan bubur ayam pesanannya dan setelah merasa puas dengan sarapannya itu ia segera membayar di kasir dan pergi.
Ketika pelayan datang kembali, ia mulai mengelap meja dan kemudian menelan ludah dan terdiam karena apa yang dilihatnya.
Rupanya di sana, disusun dengan rapi uang koin senilai Rp 5.000 di samping piring kosong sebagai uang tips untuk dirinya................
Kini ia merasa menyesal dan bersalah atas sikap ketus dan juteknya terhadap anak kecil tadi...yang rupanya meskipun tampak sederhana tapi mempunyai hati yang dermawan dan mulia..bahkan setelah apa yang ia perbuat...~

PS Moral: Don't Judge a Book by Its Cover

Tidak ada komentar:

Jangan Sekali-kali Buka Kalau gak Mau Ketagihan Buka Lagi

Bukan Inspirasi atau Motivasi

Translate