Saat tuhan menciptakan, mendidik, dan mempersiapkan manusia untuk memuji, mengabdi, dan memuliakannya. Dan untuk setiap manusia yang dikasihinya, tuhan telah rencanakan jalan kehidupan yang terkadang laksana menaiki bukit dan menuruni lembah. Bahkan tak jarang mereka sampai kepada saat radical uncertainty yang amat menakutkan, tetapi tuhan terus memerintahkan para mailakat untuk memastikan bahwa anak-anak manusia tetap pada jalannyy, tak tergiur pada surga dunia yang sementara bahkan hanya fatamorgana bagi sebagian manusia yang hidup dalam serba berkecukupan bahkan di bawah garis kemiskinan. Bagi mereka 1 butir nasi bagai 1 gunung emas yang sangat berharga bahkan mungkin hanya saat itu dia punya, tapi bagi yang berpenghasilan lebih dari cukup, 1 butir nasi bagai 1 fitoplankton yang ama tak berarti apa-apa. Hati-hatilah manusia, kalian diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi, yang saling asah, asih, asuh dengan satu sama lain.
Lewat kepahitan hidupnya, seorang dokter muda yakin dan meyakinkan para pasiennya bahwa di balik penderitaan masih ada keindahan yang dapat diraih. Baginya, inilah salah satu makna kebahagiaan yang ditebarkannya melalui pelayanan yang tak berorientasi uang.
Ikuti di twitter By. Mabub Junaidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar